Anda sudah tahu belum, kalau Indonesia habis dapat awards menjadi negara dengan netizen paling tidak sopan se-asia Tenggara. Jadi menurut penelitian yang dilakukan oleh Microsoft, Indonesia ini adalah netizen yang paling tidak sopan se-asia Tenggara.
Penelitian ini dilakukan kepada 32 negara sepanjang tahun 2020 dan Indonesia ini menempati urutan ke-29 yang artinya memiliki tingkat kesopanana terendah di Asia Tenggara. Jauh berbeda dengan negara tetangga kita yaitu Singapura dan Malaysia yang masing-masing menempati urutan kedua dan keempat.
Lucunya, setelah hasil dari survei ini diumumkan oleh Microsoft, netizen Indonesia langsung menyerbu media sosial milik Microsoft. Banyak yang menganggap bahwa ini merupakan perwujudan dari sila ketiga Pancasila yaitu persatuan Indonesia. Tapi secara tidak sadar kejadian ini seolah-olah langsung membuktikan penelitian yang dilakukan oleh Microsoft.
Tapi mungkin salah satu penyebab kenapa Indonesia mendapatkan award ini adalah karena adanya buzzer di Indonesia. Ya buzzer di Indonesia memang dianggap meresahkan. Apalagi kalau kita ingat-ingat masa pesta politik misalnya saat Pilpres. Walaupun pada akhirnya mereka satu kabinet juga. Tapi memang citra buzzer di Indonesia ini sekarang sudah terkesan buruk, karena banyaknya digunakan untuk menyebarkan ujaran kebencian.
Buzzer Adalah Sebuah Tools Marketing
Tapi tahu tidak kalau buzzer Ini adalah sebuah tools yang bisa dimanfaatkan oleh para marketing di seluruh Indonesia bahkan di dunia. Penggunaan buzzer ini bisa dibilang cukup efektif untuk mencapai target tertentu, atau untuk membangun reputasi atau brand sebuah bisnis.
Buzzer sendiri ini berasal dari kata Buzz yang berarti dengungan atau rumor atau berita gitu. Jadi Buzzer ini tuh bertugas untuk menyampaikan informasi agar mencapai audiences yang lebih luas. Misalnya saat bisnis kita mengeluarkan produk baru atau sedang mencetuskan campaign promosi yang baru.
Nah sebenarnya Buzzer yang profesional ini kerjanya mirip seperti wartawan. Karena mereka wajib untuk memberikan laporan atau fakta terkait topik yang sedang mereka bicarakan. Tapi pada praktiknya di Indonesia tidak seperti itu.
Apa Bedanya Buzzer dengan Influencer?
Terus apa sih bedanya buzzer dengan influencer? Perbedaan antara influencer dan bazar ya.
- Buzzer ini biasanya rajin memberikan update. Dia berpartisipasi juga di kegiatan Buzzer yang lain. Sedangkan influencer sifatnya lebih individualis.
- Biasanya akun-akun Buzzer ini tidak sebesar influencer. Followers atau pengikutnya lebih kecil daripada influencer.
- Kredibilitas Buzzer ini biasanya berdasarkan pengalaman dan bukan pendidikan khusus. Selanjutnya, Buzzer ini biasanya punya akun palsu untuk membantu kegiatan kampanye mereka. Buzzer ini akan terus menyampaikan informasi sampai suatu informasi benar-benar viral.
Kira-kira itulah kekuatan yang dimiliki oleh Buzzer. Jadi tidak heran kalau kekuatan Buzzer ini dimanfaatkan oleh orang-orang yang punya kepentingan.