Apabila Anda sedang melaksanakan kampanye iklan online, maka CPM (cost per mille) merupakan salah satu metrik utama yang bisa menetapkan keberhasilan iklan Anda.
Dengan memperhatikan angka CPM ini Anda pun dapat membandingkan performa iklan Anda di beragam platform untuk memilih saluran mana yang paling jitu untuk meraih tujuan pemasaran Anda.
Oleh sebab itu perlu untuk Anda guna mengerti benar apa itu CPM dalam iklan online dan mempelajari bagaimanakah cara mengoptimasinya supaya iklan Anda dapat memperoleh hasil yang optimal.
Apa itu CPM
CPM merupakan kependekan dari cost per mille, yang menjadi bahasa Latin dari kata seribu. CPM adalah suatu ukuran yang memperlihatkan besaran biaya yang dikeluarkan pengiklan (advertiser) untuk tiap-tiap 1.000 impression atau jumlah tayang yang diperoleh oleh iklan itu.
Bila pengiklan mengajukan tawaran (bid) untuk membayar sampai Rp30.000 CPM, maka artinya pengiklan akan membayar sebesar Rp30.000 untuk tiap-tiap 1.000 jumlah tayang iklan itu atau Rp30 untuk tiap-tiap kali tayangnya.
Mengapa Kampanye CPM Penting
CPM marketing umumnya akan lebih terjangkau ketimbang iklan dengan pengoptimasian CPA atau CPC. Tetapi, tentu biaya yang diperlukan tetap akan bergantung pada platform yang dipakai dan jangkauan audiens dari iklan Anda.
Tawaran dari kampanye CPM Anda tentunya akan lebih mahal bila ditampilkan di website yang lebih terkenal atau kepada jangkauan audiens yang khusus.
Ini dia berbagai alasan lain mengapa kampanye CPM perlu untuk dilakukan:
- Menambah kesadaran: lantaran lebih murah, Anda bisa menampilkan iklan ke audiens yang lebih luas sehingga brand Anda bisa diketahui oleh lebih banyak orang.
- Menimbulkan socialbuzz: Bila konten yang dipakai pada kampanye CPM benar-benar bermutu dan menarik, maka audiens tidak akan segan-segan untuk membagikan konten iklan Anda di akun medsos milik mereka.
Cara Menghitung CPM
Anda dapat menggunakan langkah-langkah simpel di bawah ini untuk menghitung CPM:
- Menetapkan Bujet Iklan
Tetapkan berapa banyak bujet yang akan dikeluarkan buat kampanye iklan online Anda. Umpamanya, bujet yang dialokasikan untuk menjalankan iklan sebesar Rp5.000.000.
- Menetapkan Jumlah Impression yang Diharapkan
Tetapkan pula jumlah impression yang hendak Anda peroleh dari iklan itu. Contohnya, memasang target untuk memperoleh 250.000 impression dari kampanye beriklan.
- Menghitung CPM
Anda cuma perlu membagi biaya kampanye dengan jumlah target impression kemudian mengalikannya dengan 1.000 untuk mengetahui CPM.
Bila diambil dari contoh di atas, maka angka CPM dapat diperoleh dari:
Bujet iklan Rp5000.000 dibagi dengan jumlah target impression 250.000 adalah 20 kemudian dikalikan 1.000 sehingga didapat 20.000.
Dengan demikian target CPM dari kampanye Anda yaitu Rp20.000.
Caranya Mengoptimasi CPM
Sekarang banyak platform iklan online, entah itu search engine ataupun media sosial yang memberikan layanan iklan dengan pengaturan optimasi CPM.
Tetapi terlepas apa saja platform yang digunakannya, Anda bisa mengaplikasikan sejumlah tips berikut untuk mengoptimasi angka CPM dari kampanye iklan Anda:
- Menargetkan audiens yang tepat: Hal ini bisa memastikan pengeluaran iklan Anda tidak percuma.
- Mengawasi frekuensi tayang iklan: Pastikan iklan Anda tak muncul lebih dari dua kali pada orang yang sama.
- Menyematkan social proof: Yakinkan audiens Anda kalau produk yang Anda pasarkan berkualitas dengan bermitra bersama KOL atau membagikan ulasan dari pelanggan mengenai produk Anda.
Dari uraian tersebut di atas bisa disimpulkan kalau pengukuran CPM mempunyai peran yang krusial dalam melakukan iklan online. Tanpa disertai pengukuran CPM, Anda tak akan dapat mengetahui seberapa efektifnya iklan Anda dalam menaikkan reach dari brand Anda.
Tetapi, selain CPM masih ada metrik iklan online lain yang tak kalah utama dan jangan diabaikan. Pada dasarnya, segala pengukuran dan pengawasan yang Anda lakukan pada iklan online Anda mesti didasarkan pada tujuan penting dari kampanye iklan itu.