Contoh Kendala yang Dihadapi Konsumen

Konsumen menjadi bagian inti dari berlangsungnya suatu usaha, yang mana tanpa konsumen yang membeli produk, usaha Anda tentu tidak akan berjalan dan hanya stagnan di situ saja. Sedangkan konsumen tidak jarang mengalami berbagai kendala dalam membeli produk, seperti ulasan contoh kendala yang dihadapi konsumen berikut ini.

Sebagai seorang pengusaha, sudah sepantasnya Anda mengetahui kendala yang dihadapi oleh konsumen produk Anda dan membantu memudahkan konsumen tersebut dengan cara memodifikasi atau mengubah sistem belanja pada produk yang telah Anda sediakan tersebut. Dengan kemudahan yang Anda berikan, tentu konsumen akan lebih mudah tertarik.

Ketahui Kendala Konsumen Ketika Belanja Online

Kali ini kita akan mengambil contoh kendala yang dihadapi konsumen ketika akan berbelanja secara daring atau online, yang mana gaya berbelanja tersebut telah menjadi tren belakangan ini. Gara belanja tersebut juga dinyatakan sangat cocok dengan keadaan pandemi yang tan kunjung berlangsung selama dua tahun terakhir ini.

Pada dasarnya anak-anak mudalah yang menjadi pelaku belanja online paling banyak, karena bagi mereka hal tersebut dianggap lebih praktis dan mudah. Selain itu juga sangat fleksibel sehingga dapat dilakukan di mana saja. Dengan berbagai kemudahan tersebutlah kemudian belanja online banyak digandrungi oleh para anak-anak muda.

Promo dan diskon menjadi dua perkara yang sangat diburu ketika belanja online, sehingga dua perkara tersebut menjadi hal yang terdengar sangat menggiurkan dan menjadi pendorong bagi anak-anak muda untuk berbelanja.

Akan tetapi pada dasarnya dua perkara tersebut sebenarnya tidak cukup dapat pengatasi berbagai keluhan dari para konsumen, sehingga sebagai seorang pengusaha Anda harus lebih kreatif dalam mengatasi berbagai masalah yang ada. Berikut adalah enam permasalahan yang kerapkali didapati oleh para pengusaha ketika memberikan pelayanan kepada konsumen saat berbelanja.

Keyakinan dan Kenyamanan

Contoh kendala yang dihadapi konsumen ketika berbelanja online adalah berhubungan dengan keyakinan dan kenyamanan yang dimiliki, di mana pada umumnya orang masih merasa ragu, bahkan takut ketika akan berbelanja secara online karena berbagai isu buruk yang beredar di tengah masyarakat luas.

Isu tersebut meliputi kesesuaian barang yang dibeli dengan yang telah diekspektasikan di awal, di mana seringkali tidak sesuai dengan keinginan dan kebutuhan mereka. Solusi yang dapat Anda tawarkan untuk mengatasi kendala konsumen yang satu ini adalah dengan menyediakan kesempatan kepada para konsumen untuk melakukan retur atau pengembalian barang.

Fasilitas tersebut tentunya akan semakin membuat pembeli menjadi tenang karena jika suatu ketika barang yang mereka beli tidak sesuai, mereka dapat mendapatkan semacam jaminan dan tidak dipaksa untuk menerima barang yang tidak sesuai dengan kebutuhan atau keinginan tersebut.

Bisa dimisalkan ketika Anda sebagai seorang konsumen tengah membeli sepatu anak ukuran 26, dan ternyata ketika dipakaikan kepada anak Anda tidak pas. Jika saja tidak ada tawaran atau fasilitas untuk mengembalikan barang yang tidak sesuai tersebut, Anda mungkin akan merasa kapok dan tidak ingin berbelanja online kembali.

Lain halnya ketika ada kesempatan untuk melakukan pengembalian produk yang tidak sesuai dengan kualitas yang diinginkan, maka Anda akan merasa diberi jaminan sehingga tidak perlu khawatir harus menerima produk yang tidak sesuai.

Pembayaran

Contoh kendala lain yang dihadapi konsumen ketika melakukan belanja online adalah karena metode pembayaran yang ditentukan oleh agen belanja tersebut, yang mana kadang kala tidak sesuai dengan keinginan konsumen. Kadang kala konsumen menginginkan pembayaran melalui tranfer bank, tapi agen perbelanjaan tersebut tidak menyediakan.

Kondisi semacam itu sebenarnya menjadi kendala konsumen ketika melakukan belanja onlin, sehingga seharusnya Anda menyiapkan berbagai macam jenis fasilitas pembayaran. Dengan demikian, pembeli akan merasa dimudahkan dan tidak lagi kesulitan untuk menghadapi metode pembayaran yang ditetapkan.

Selain itu, masalah terkait pembayaran yang sering dihadapi oleh pihak konsumen adalah terkait keamanan dalam melakukan pembayaran, sehingga Anda perlu betul-betul memperhatikan perkara yang satu ini agar konsumen tidak lagi meragukan sistem keamanan pembayaran yang ditentukan.

Biaya Ongkos Kirim

Contoh kendala yang dihadapi konsumen berikutnya adalah terkait biaya ongkos kirim yang telah ditetapkan oleh pihak toko atau tempat belanja. Biaya tersebut seringkali ditetapkan sangat tinggi sehingga konsumen merasa keberatan dengan biaya ongkos kirim tersebut, meskipun opsi pengiriman lebih memudahkan transaksi perbelanjaan.

Solusi yang dapat Anda berikan kepada para konsumen terkait kendala belanja yang satu ini adalah dengan menawarkan promo gratis ongkir, di mana promo tersebut banyak diburu dan banyak diminati oleh para pelaku belanja online. Oleh karena itu, Anda dapat menjadikannya pilihan untuk memudahkan para pembeli.

Contoh Kendala yang Dihadapi Konsumen Ketika Belanja Offline

Setelah mengetahui berbagai macam jenis kendala yang dihadapi oleh para konsumen ketika belanja offline, Anda juga perlu mengetahui kendala ketika berbelanja offline. Beberapa kendala ketika konsumen berbelanja offline adalah tidak lengkaonya ketersediaan variang barang belanjaan seperti yang diinginkan oleh pembeli.

Biasanya stok barang dagangan yang disediakan oleh toko offline tidak selengkap ketika Anda berbelanja di shopee mall atau sejenisnya, oleh karena itu pembeli atau konsumen menjadi lebih terbatas dalam memilih barang yang akan dibeli oleh konsumen tersebut.

Ketersediaan pilihan barang tentu akan mempengaruhi minat pembeli, sehingga ketika berbelanja secara offline atau mendatangi toko secara langsung, konsumen harus rela berpindah-pindah tempat untuk mencari barang yang akan dibeli.

Beberapa contoh kendala yang dihadapi konsumen tersebut seharusnya dapat Andda jadikan sebagai bahan pertimbangan ketika melangsungkan usaha. Oleh karenanya, Anda harus benar-benar memahami dan memahami kendala-kendala tersebut sehingga mampu mencarikan solusi bagi para konsumen selaku pengusaha.

Bagikan Artikel