Kapan dan Bagaimana Indonesia Masuk BRICS?

Pengenalan BRICS

BRICS adalah akronim dari kelompok negara-negara berkembang yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan. Kelompok ini didirikan pada tahun 2006 dengan tujuan memperkuat kerja sama ekonomi, politik, dan sosial di antara negara-negara anggotanya bertujuan untuk memperkuat posisi negara-negara berkembang di panggung global.

Rencana Ekspansi BRICS Pada tahun-tahun terakhir, BRICS telah menunjukkan minat untuk memperluas keanggotaan mereka. Banyak negara berkembang mulai melirik BRICS sebagai alternatif untuk menjalin kerja sama internasional yang lebih inklusif. 

Minat Indonesia untuk Bergabung

Indonesia, sebagai negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan anggota G20, telah menunjukkan minat untuk bergabung dengan BRICS selama beberapa tahun terakhir. Minat ini dilandasi oleh kesamaan visi antara Indonesia dan negara-negara BRICS dalam memperjuangkan tatanan global yang lebih adil dan inklusif. Indonesia juga melihat keanggotaan BRICS sebagai peluang untuk memperkuat posisinya di forum internasional, meningkatkan perdagangan dengan negara-negara anggota, dan mendapatkan akses lebih besar ke pendanaan untuk pembangunan infrastruktur.

Proses Pengajuan Keanggotaan

Proses pengajuan keanggotaan BRICS melibatkan serangkaian negosiasi antara negara yang berminat dengan negara-negara anggota. Indonesia secara resmi menyampaikan minatnya melalui saluran diplomatik pada tahun 2023. Selanjutnya, negara-negara anggota BRICS melakukan evaluasi terhadap kelayakan Indonesia berdasarkan sejumlah kriteria, termasuk stabilitas ekonomi, komitmen terhadap kerja sama multilateral, dan kontribusi.

Pada pertemuan puncak BRICS yang digelar pada Agustus 2025 di Durban, Afrika Selatan, para pemimpin BRICS secara resmi mengumumkan bahwa Indonesia diterima sebagai anggota baru. Keputusan ini disambut baik oleh pemerintah Indonesia, yang menganggapnya sebagai tonggak sejarah dalam hubungan internasional. Presiden Indonesia dalam pidatonya menyampaikan bahwa keanggotaan ini mencerminkan pengakuan terhadap peran strategis Indonesia di kawasan Asia Pasifik dan dunia.

Indonesia Resmi Masuk BRICS

Pada Agustus 2024, Indonesia secara resmi diumumkan sebagai anggota baru dalam kelompok BRICS, yang sebelumnya terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Keputusan ini diambil dalam pertemuan KTT BRICS ke-16 yang berlangsung di Johannesburg, Afrika Selatan. Masuknya Indonesia ke dalam BRICS dianggap sebagai langkah strategis dalam memperkuat posisi Indonesia di panggung global, khususnya dalam hal kerja sama ekonomi dan politik dengan negara-negara berkembang.

Signifikansi Keanggotaan BRICS bagi Indonesia

Bergabungnya Indonesia ke dalam BRICS memberikan banyak manfaat strategis, terutama dalam konteks ekonomi global. BRICS, sebagai kelompok negara dengan pertumbuhan ekonomi tinggi, menawarkan platform bagi Indonesia untuk memperluas perdagangan, investasi, dan transfer teknologi. 

  • Akses ke New Development Bank (NDB)

Keanggotaan di BRICS memberikan Indonesia akses langsung ke New Development Bank (NDB), sebuah lembaga keuangan yang dibentuk oleh anggota BRICS untuk mendanai proyek-proyek infrastruktur dan pembangunan. Pendanaan dari NDB dapat mendukung proyek-proyek besar di Indonesia seperti pembangunan jalan tol, pelabuhan, atau pembangkit listrik, yang pada gilirannya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya saing nasional.

  • Peluang Ekspansi Pasar dan Investasi

Dengan menjadi anggota BRICS, Indonesia dapat memperluas jaringan perdagangan dan investasi dengan negara-negara yang memiliki pasar besar seperti China, India, dan Brasil. Kerja sama ini memungkinkan peningkatan ekspor produk unggulan Indonesia, seperti minyak sawit, batu bara, dan produk tekstil. Selain itu, BRICS membuka peluang bagi investor asing untuk berinvestasi di sektor strategis Indonesia, termasuk manufaktur, teknologi, dan energi terbarukan.

  • Peran dalam Reformasi Arsitektur Global

BRICS aktif mendorong reformasi institusi global seperti Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia agar lebih inklusif terhadap negara berkembang. Dengan bergabung, Indonesia memiliki platform untuk menyuarakan kepentingan negara berkembang, termasuk isu ketimpangan ekonomi global, kebijakan perdagangan yang adil, dan stabilitas moneter internasional. 

Indonesia Masuk Pbb

Sejarah Bergabungnya Indonesia ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

Bergabungnya Indonesia ke PBB

Indonesia secara resmi menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 28 September 1950, setelah pengakuan kedaulatan oleh Belanda pada 1949. Langkah ini memperkuat posisi Indonesia sebagai negara merdeka di kancah global dan menunjukkan komitmen terhadap perdamaian serta kerja sama internasional.

Proses Penerimaan Indonesia

Proses penerimaan dimulai dengan pengajuan resmi kepada Sekretaris Jenderal PBB. Indonesia menghadapi tantangan untuk membuktikan kedaulatan dan legitimasi internasionalnya. Setelah diskusi di Dewan Keamanan dan Majelis Umum PBB, keanggotaan Indonesia disetujui. Bergabung dengan PBB memberikan Indonesia akses untuk terlibat dalam isu global, seperti perdamaian, keamanan, hak asasi manusia, dan pembangunan.

Kontribusi Indonesia dalam PBB

Peran Aktif Indonesia

Sejak menjadi anggota, Indonesia aktif dalam berbagai program PBB. Salah satu kontribusi utamanya adalah pengiriman pasukan penjaga perdamaian ke wilayah konflik dunia. Selain itu, Indonesia berperan dalam forum internasional seperti Dewan Keamanan, Majelis Umum, dan Dewan Hak Asasi Manusia.

Pengaruh pada Kebijakan Luar Negeri

Keanggotaan PBB memengaruhi kebijakan luar negeri Indonesia dengan menekankan multilateralisme dan kerja sama internasional. Indonesia memanfaatkan platform ini untuk memperkuat hubungan diplomatik dan memimpin negara-negara berkembang. Partisipasi aktif Indonesia juga memperkuat citra sebagai negara yang mendukung perdamaian, keadilan, dan pembangunan berkelanjutan.

Kapan Indonesia Masuk G20?

Apa Itu G20?

G20, atau Group of Twenty, adalah forum internasional yang terdiri dari 19 negara dengan perekonomian terbesar di dunia dan Uni Eropa. Forum ini bertujuan untuk membahas kebijakan ekonomi global, keuangan, dan pembangunan yang berkelanjutan. G20 juga menjadi wadah bagi negara-negara anggota untuk bekerja sama mengatasi tantangan ekonomi global.

  • Proses Bergabungnya Indonesia

Indonesia resmi menjadi anggota G20 sejak forum ini dibentuk pada tahun 1999. Keikutsertaan Indonesia dalam G20 didasarkan pada peran strategisnya sebagai negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan salah satu negara berkembang yang memiliki pengaruh signifikan di kawasan

  • Peran Indonesia di G20

Sebagai anggota G20, Indonesia aktif menyuarakan kepentingan negara-negara berkembang. Indonesia berfokus pada isu-isu seperti inklusi keuangan, ketahanan pangan, transisi energi, dan pembangunan berkelanjutan. Peran ini menjadikan Indonesia sebagai jembatan antara negara maju dan berkembang dalam menyusun kebijakan global yang lebih adil.

  • Kepemimpinan Indonesia di G20

Pada tahun 2022, Indonesia memegang presidensi G20, sebuah pencapaian penting yang menandai pengakuan atas pengaruhnya di tingkat internasional. Selama masa kepemimpinan, Indonesia mengangkat tema “Recover Together, Recover Stronger” yang berfokus pada pemulihan ekonomi pasca-pandemi, transformasi digital, dan transisi energi berkelanjutan.

Kesimpulan
Indonesia memiliki peran strategis dalam berbagai forum internasional seperti PBB, G20, dan kini BRICS. Bergabungnya Indonesia ke dalam organisasi-organisasi ini menegaskan posisinya sebagai negara berkembang yang berpengaruh secara global. Keanggotaan ini membuka peluang bagi Indonesia untuk memperkuat kerja sama ekonomi, menyuarakan kepentingan negara berkembang, dan berkontribusi pada reformasi arsitektur global.

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia https://kemlu.go.id/

Bagikan Artikel