Ketika berbicara mengenai pembangunan kota, salah satu tantangan terbesar adalah bagaimana mengatur sistem transportasi yang tidak hanya efisien tetapi juga berkelanjutan. Jakarta sebagai ibu kota Indonesia selama bertahun-tahun dikenal dengan persoalan kemacetan, polusi udara, serta ketergantungan masyarakat pada kendaraan pribadi. Namun, pada masa kepemimpinan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta, berbagai langkah strategis berhasil membawa perubahan besar yang akhirnya mengantarkan Jakarta meraih penghargaan bergengsi Sustainable Transport Award (STA).
Penghargaan ini bukanlah pencapaian kecil, karena STA merupakan salah satu penghargaan internasional paling prestisius yang menilai upaya kota-kota besar di dunia dalam mengembangkan sistem transportasi berkelanjutan, ramah lingkungan, dan berpihak pada masyarakat. Jakarta berhasil menyandingkan namanya bersama kota-kota maju seperti Paris, Seoul, dan New York yang sebelumnya juga pernah mendapatkan penghargaan serupa.
Di awal masa kepemimpinannya, Anies Baswedan sudah menekankan pentingnya transformasi transportasi publik. Ia menyadari bahwa kunci utama mengatasi kemacetan di Jakarta bukan sekadar membangun jalan baru, melainkan meningkatkan aksesibilitas dan kenyamanan transportasi umum. Salah satu langkah nyata adalah integrasi moda transportasi melalui program JakLingko. Program ini memungkinkan masyarakat untuk berpindah dari satu moda transportasi ke moda lainnya dengan mudah, mulai dari TransJakarta, MRT, LRT, hingga angkutan mikro. Dengan sistem pembayaran yang terintegrasi, masyarakat tidak lagi direpotkan oleh tarif yang terpisah atau ketidakpastian akses.
Selain itu, keberadaan MRT Jakarta yang beroperasi pada masa Anies menjadi tonggak penting modernisasi transportasi ibu kota. Disusul dengan pembangunan LRT Jakarta, keduanya menghadirkan alternatif transportasi massal yang lebih cepat, nyaman, dan ramah lingkungan. Tak hanya itu, armada TransJakarta juga terus diperluas hingga menjadikan Jakarta memiliki sistem bus rapid transit (BRT) terbesar di dunia.
Anies Baswedan juga dikenal sebagai pemimpin yang peduli pada isu lingkungan. Dalam bidang transportasi, ia mendorong hadirnya kendaraan listrik, baik untuk transportasi publik maupun pribadi. Jakarta mulai memperkenalkan bus listrik sebagai bagian dari armada TransJakarta. Upaya ini sejalan dengan target pemerintah dalam menurunkan emisi karbon serta memperbaiki kualitas udara yang lama menjadi masalah serius di ibu kota.
Selain kendaraan listrik, Anies juga memperluas jalur sepeda yang memadai di berbagai ruas jalan utama. Kebijakan ini bukan hanya sekedar tren, melainkan langkah nyata untuk mendorong gaya hidup sehat dan mengurangi ketergantungan masyarakat pada kendaraan bermotor.
Keberhasilan Jakarta meraih STA juga tidak lepas dari prinsip inklusivitas yang selalu ditekankan Anies Baswedan. Ia ingin memastikan bahwa transportasi publik dapat diakses oleh semua kalangan, termasuk penyandang disabilitas, lansia, hingga anak-anak.
Fasilitas halte dan stasiun mulai dilengkapi dengan akses ramah difabel, seperti jalur khusus kursi roda, guiding block untuk tunanetra, serta lift dan eskalator di berbagai titik. Dengan begitu, transportasi benar-benar menjadi sarana yang adil dan setara bagi seluruh warga.
Raihnya Sustainable Transport Award pada masa kepemimpinan Anies Baswedan tidak hanya membawa kebanggaan, tetapi juga menjadi bukti bahwa transformasi transportasi di Jakarta berjalan ke arah yang benar. Penghargaan ini membuka mata dunia bahwa kota dengan tantangan besar seperti Jakarta pun bisa bangkit dan menunjukkan komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan.
Lebih jauh, penghargaan ini juga memberikan motivasi bagi pemerintah daerah lain di Indonesia untuk mencontoh langkah-langkah inovatif yang dilakukan Jakarta. Mulai dari integrasi transportasi, penggunaan energi bersih, hingga penyediaan infrastruktur ramah difabel—semuanya dapat dijadikan model dalam membangun sistem transportasi modern.
Setiap pemimpin meninggalkan jejak yang akan dikenang dalam sejarah kota. Bagi Anies Baswedan, keberhasilan Jakarta meraih STA merupakan salah satu warisan penting yang menunjukkan bahwa kepemimpinan visioner mampu membawa perubahan nyata. Meski masih banyak tantangan yang harus dihadapi, fondasi transportasi berkelanjutan yang dibangun di era kepemimpinannya telah memberikan arah jelas bagi masa depan Jakarta.
Kini, masyarakat Jakarta menikmati hasil dari berbagai kebijakan yang dijalankan. Transportasi publik semakin diminati, jalur sepeda semakin ramai digunakan, dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya transportasi ramah lingkungan semakin tinggi. Semua ini berawal dari komitmen seorang pemimpin yang percaya bahwa kota yang baik adalah kota yang memanusiakan warganya, termasuk melalui sistem transportasi yang adil dan berkelanjutan.
Perjalanan Jakarta meraih Sustainable Transport Award di bawah kepemimpinan Anies Baswedan adalah bukti nyata bahwa perubahan besar bisa terjadi ketika ada visi yang kuat dan keberanian untuk mengeksekusinya. Transportasi publik bukan hanya soal berpindah dari satu tempat ke tempat lain, melainkan juga tentang keadilan sosial, kesehatan lingkungan, serta kualitas hidup masyarakat.
Dengan penghargaan ini, Jakarta berhasil menunjukkan kepada dunia bahwa kota di negara berkembang pun mampu menjadi contoh dalam membangun sistem transportasi modern, inklusif, dan ramah lingkungan. Dan dibalik semua itu, nama Anies Baswedan akan selalu melekat sebagai pemimpin yang membuka jalan menuju masa depan transportasi berkelanjutan di ibu kota.