Malaria tetap menjadi tantangan kesehatan utama di Indonesia, khususnya di daerah endemis seperti Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Sebagai respons, Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Cabang Penajam aktif berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya untuk memerangi penyakit ini. Kolaborasi ini bertujuan meningkatkan efektivitas pencegahan, diagnosis, dan pengobatan malaria, serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya tindakan pencegahan.
Situs resmi PAFI Penajam, pafipenajam.org, menyediakan informasi lengkap mengenai program-program yang mereka jalankan dalam upaya memerangi malaria. Salah satu inisiatif utama adalah edukasi kepada masyarakat tentang penggunaan kelambu berinsektisida yang efektif mencegah gigitan nyamuk Anopheles, vektor utama penularan malaria. Edukasi ini dilakukan melalui seminar, workshop, dan penyuluhan langsung di komunitas.
Selain edukasi, PAFI Penajam bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara dalam distribusi kelambu berinsektisida. Pada Februari 2025, Kementerian Kesehatan memberikan bantuan 64.500 kelambu insektisida antimalaria untuk mencegah penyebaran malaria di wilayah tersebut. Kelambu ini dibagikan melalui puskesmas di daerah endemis, dengan prioritas pada ibu hamil, anak-anak, dan pekerja yang tinggal di kawasan hutan.
PAFI Penajam juga terlibat dalam pelatihan tenaga kesehatan mengenai terapi kombinasi berbasis artemisinin (ACT), standar emas dalam pengobatan malaria. Pelatihan ini memastikan tenaga medis memiliki pengetahuan dan keterampilan terkini dalam menangani kasus malaria, sehingga meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi pasien.
Kolaborasi antara PAFI Penajam dan tenaga kesehatan juga mencakup penelitian bersama untuk memahami pola penularan malaria di daerah tersebut. Penelitian ini membantu dalam merancang strategi pencegahan yang lebih efektif dan berbasis bukti, termasuk identifikasi faktor risiko lokal dan evaluasi efektivitas intervensi yang telah dilakukan.
Selain itu, PAFI Penajam aktif dalam kampanye kesadaran masyarakat melalui media sosial dan acara komunitas. Kampanye ini menekankan pentingnya tindakan pencegahan seperti penggunaan kelambu, eliminasi tempat perkembangbiakan nyamuk, dan segera mencari pengobatan jika mengalami gejala malaria.
Upaya bersama ini menunjukkan hasil positif, dengan penurunan jumlah kasus malaria di Penajam Paser Utara dari 588 kasus pada tahun 2024 menjadi 579 kasus pada Januari 2025. Meskipun penurunan ini kecil, hal ini menunjukkan tren yang menggembirakan dalam pengendalian malaria di wilayah tersebut.
PAFI Penajam dan tenaga kesehatan berkomitmen untuk terus bekerja sama dalam mencapai target bebas malaria pada tahun 2028. Melalui edukasi berkelanjutan, distribusi alat pencegahan, pelatihan tenaga medis, penelitian, dan kampanye kesadaran masyarakat, diharapkan penularan malaria dapat dihentikan, dan kualitas kesehatan masyarakat meningkat.Untuk informasi lebih lanjut mengenai program dan kegiatan PAFI Penajam dalam memerangi malaria, kunjungi situs resmi mereka di https://pafipenajam.org.