Retention Rate dalam Digital Marketing

Income alias pendapatan bisnis tuh emang penting dan sering dijadikan target atau indikator kesuksesan bisnis. Selain angka pendapatan yang terus naik dan mengalami pertumbuhan, cara Anda untuk jaga pendapatan tetep stabil terlepas dari berbagai kondisi dan faktor yang mempengaruhi juga bisa dijadiin salah satu indikator kesuksesan bisnis lho

Nah, kalo di konteks digital marketing, retention rate tuh salah satu tools yang bisa dipake buat monitoring pertumbuhan pendapatan sekaligus mastiin apakah pendapatan bisnis ini bakal stabil ato gak. Makanya, yuk, kenalan sama retention rate dalam digital marketing!

 

Kenalan Sama Retention Rate, Yuk!

Retention rate alias tingkat retensi tuh persentase yang merepresentasikan jumlah pengguna yang loyal atau setia banget menggunakan layanan jasa maupun produk yang dihasilkan sama perusahaan Anda. Semakin tinggi angka retention rate dalam digital marketing artinya semakin banyak jumlah pelanggan yang loyal dan menghargai produk atau layanan yang dihasilkan perusahaan. 

Pemahaman tentang konsep retention rate dalam digital marketing tuh penting banget soalnya semakin banyak customer yang loyal artinya makin tinggi pula kontribusi mereka pada pendapatan perusahaan, sehingga bisa mewujudkan keberlanjutan perusahaan. Makanya, gak heran kalo pemahaman soal retention rate ini sering dijadiin indikator bagi manajemen perusahaan buat menilai kinerja divisi digital marketing

Meskipun penting, tapi retention rate mencapai 100% itu mustahil banget ya bestie! Makanya biasanya pihak manajemen tuh pakai angka rata-rata buat dijadiin patokan dalam menilai strategi dan kinerja divisi digital marketing. Misalnya, nih, dikutip dari Paddle, tingkat retensi tahunan buat industri ritel tuh cuman 63%, tapi buat sektor perbankan 75%, dan untuk sektor entertainment bisa sampe 84%. 

 

Gimana Caranya Naikin Retention Rate?

Nah, buat Anda yang kerja di divisi digital marketing ato mungkin jadi penyedia jasa digital marketing, selain paham konsep retention rate, Anda juga perlu memahami gimana caranya naikin dan maintain retention rate. Ini dia 3 tips yang mungkin berguna buat Anda: 

Edukasi Pelanggan

Pertama, Anda bisa bikin konten-konten pemasaran yang fungsinya menambah wawasan pelanggan. Misalnya, artikel informatif yang merujuk ke keunggulan produk atau layanan, video tutorial cara pemakaian atau instalasi produk, atau informasi-informasi lain yang berhubungan sama produk dan layanan yang dihasilin. 

Up Selling dan Cross Selling 

Kedua, Anda juga bisa nerapin strategi up selling dan cross selling. Hah, apa tuh? Gampangnya begini, up selling tuh strategi penjualan yang dilakuin dengan menawarkan produk dengan ukuran lebih gede, nah kalo cross selling tuh strategi penjualan yang tujuannya nawarin produk pelengkap. 

Biasanya sih dua strategi ini ditawarin sama kasir karena strategi ini bakal lebih efektif kalo dilakuin sama karyawan yang ketemu face to face sama customer. Contoh sederhananya gini, semisal Anda mau nonton di bioskop nih, Anda pasti ditawarin beli popcorn kan? Nah, waktu kasirnya nawarin popcorn ukuran lebih gede – itu up selling. Tapi pas mereka nawarin minum buat dampingin popcorn – itu cross selling

Kasih Pelayanan Terbaik

Terakhir dan tentu aja yang paling penting – Anda perlu memberikan pelayanan yang terbaik buat pelanggan. Gak cuman ramah dan fast respon, Anda juga bisa memberikan follow up ato nawarin promo yang bikin pelanggan betah dan repeat order berulang kali. Misalnya, ngasih promo ulang tahun, membership, rajin kirim newsletter, dan lain-lain. 

Nah, jadi itu dia sekilas pengenalan tentang retention rate dalam digital marketing. Butuh jasa buat memasarkan produk secara digital? Cuss kepoin website marketingdigital.id ya!

Bagikan Artikel