Memanfaat Story Telling Untuk Pemasaran Media Sosial

Semua orang senang mendengarkan cerita, dari anak-anak hingga orang dewasa. Kita semua pasti pernah mendengar dongeng sewaktu kecil. Kita belajar cerita dengan cara yang berbeda saat kita tumbuh dewasa. Seperti dari novel, banyak orang menikmati film, novel, buku komik, dan cerita pendek karena mereka bercerita. Ada cerita yang bisa ditemukan di mana-mana. Cerita digunakan untuk memasarkan barang-barang di bidang bisnis juga.

Mereka harus mampu menceritakan sebuah kisah dari hal-hal yang tampaknya kecil, seperti logo perusahaan atau produk, untuk menarik perhatian dan emosi orang. Di bidang pendidikan, cerita dapat dimanfaatkan untuk membantu pemahaman suatu subjek.

Kita dapat memanfaatkan cerita untuk membantu kita meningkatkan kemampuan bahasa Inggris kita sebagai pelajar bahasa Inggris. Karena cerita memiliki begitu banyak keuntungan, story telling adalah salah satu keterampilan berbicara di depan umum yang paling penting untuk dikuasai. Story telling adalah istilah yang digunakan dalam bahasa Inggris untuk menggambarkan tindakan menceritakan sebuah narasi.

Apa Itu Story Telling?

Kata story telling terdiri dari dua kata yaitu story dan telling. Singkatnya, story telling adalah tindakan menceritakan sebuah narasi. Story teller adalah orang yang melakukan penceritaan. Mendongeng lisan selalu menjadi kebiasaan. Namun, ada berbagai metode dan media yang dapat digunakan untuk story telling.

Pertimbangkan kasus seorang novelis, mereka menceritakan kisah menggunakan buku. Musisi yang memanfaatkan musik untuk mengomunikasikan kisah mereka. Contoh lain adalah seorang perancang busana yang bercerita melalui pakaian.

Khusus untuk anak-anak, mendongeng sering digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Story telling adalah pendekatan yang menyenangkan untuk membuat anak-anak tertarik untuk belajar sambil juga merangsang imajinasi dan kreativitas mereka.

Story telling di kelas memiliki potensi untuk melibatkan siswa dan mendorong mereka untuk berpartisipasi dalam kegiatan mendongeng. Pembelajar bahasa akan mendapat manfaat dari kegiatan mendongeng utama karena akan membantu mereka meningkatkan kemampuan berbicara dan mendengarkan mereka.

Pemahaman Dasar tentang Story Telling

Dibutuhkan waktu untuk mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk menjadi pendongeng yang andal. Namun, dalam hal mendongeng, ada beberapa hal yang bisa dilakukan. Metode-metode tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Ketahui cerita yang akan Anda ceritakan
Langkah pertama dalam Story telling adalah menentukan cerita yang akan diceritakan. Kita harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang plot, karakter, setting, pesan moral, dan sebagainya. Akan lebih mudah bagi kita untuk menjelaskan cerita jika kita memiliki pemahaman yang baik tentangnya.

Jika narasi yang ingin Anda sampaikan bukan milik Anda, Anda dapat mencarinya di internet. Misalnya, siapa pengarang aslinya, dari mana asalnya, kapan narasinya pertama kali muncul, dan sebagainya. Setelah Anda selesai menceritakan cerita, Anda bisa membicarakan bagian ekstrinsik cerita.

2. Bercerita
Ketika Anda menggunakan cerita yang bukan milik kita sendiri, Anda harus menceritakan kembali cerita itu dengan istilah Anda sendiri untuk mengingatnya. Disarankan agar Anda tidak menghapal cerita asli kata demi kata dan mengatur ulang dalam bahasa Anda sendiri.

Susunan Story telling

1. Perkenalan
Tujuan dari bagian intro adalah untuk menarik minat penonton segera. Intro harus singkat, padat, dan to the point agar dapat menarik perhatian audiens.

2. Masalah
Sebelum membahas suatu produk atau merek, Anda harus terlebih dahulu mengatasi masalah yang dialami audiens target Anda. Presentasikan masalah kepada audiens Anda yang bersifat umum dan dapat dikaitkan. Tujuan bagian ini adalah untuk menjelaskan mengapa pelanggan harus membeli produk Anda.

3. Saran
Kemudian Anda dapat memperkenalkan atau menjelaskan produk Anda di bagian ini. Di bagian teknik bercerita ini, Anda dapat memasukkan informasi tentang karakteristik, manfaat, dan keunggulan produk Anda. Pastikan apakah produk Anda dapat mengatasi masalah yang Anda sebutkan di langkah sebelumnya.

4. Call To Action
Call To Action adalah permintaan kepada audiens kami untuk mencapai apa yang kami inginkan. Setelah Anda menjelaskan jawaban Anda, beri tahu audiens Anda apa yang harus mereka lakukan selanjutnya.

5. Outro
Outro adalah elemen terakhir dari materi Anda. Biasanya, bagian ini berfokus pada branding atau identitas iklan. Bagian ini dapat mencakup tagline perusahaan Anda atau pesan lain yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan Anda.

Secara prinsip, metodenya sama antara online dengan offline/ Anda hanya perlu memindahkan story telling secara lisan menjadi tulisan di media sosial.

 

Bagikan Artikel